PASAR BUDAYA
Desa Krikilan merupakan sebuah desa di ujung selatan barat Kabupaten Sragen yang berbatasan langsung dengan kabupaten Karanganyar. Desa Krikilan masuk dalam Daerah Cagar Budaya Sangiran dan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia (World Culture Heritage) pada tahun 1996 oleh UNESCO. Di sana, terdapat Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan yang merupakan visitor center diantara museum yang lain. Namun keberadaan museum tersebut belum mampu memberikan dampak yang signifikan di desa Krikilan. Hanya sebagian masyarakat saja yang dapat mengenyami dampak kehadiran museum dengan berjualan souvenir, kuliner dan homestay di sekitar museum.
Di sisi lain, desa Krikilan sendiri merupakan desa yang sampai sekarang melestarikan banyak tradisi para leluhurnya. Mulai dari ‘Sandang’, meski sudah terbawa arus modernisasi, akan tetapi masyarakat masih memiliki dan mengenakan pakaian tradisional mulai ikat kepala, baju lurik dan celana/jarik ketika ada hajatan. Masih banyak terdapat rumah-rumah tradisional yang digunakan sebagai tempat tinggal sebagai ‘papan’nya. Olahan Bukur, Gendar Pecel, Bungko, tiwul, Balung Kethek adalah beberapa contoh dari banyaknya makanan khas di Krikilan yang sudah turun temurun tetap lestari sebagai olahan rumahan atau menjadi jajanan di pasar.
Sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah petani dan peternak, akan tetapi ada juga yang berprofesi sebagai pengrajin batu, kayu dan bambu sebagai pemanfaatan sumberdaya alam yang melimpah di sana; penjual jamu hasil olahan kebun; maupun jasa tour guide museum. Terdapat juga objek wisata bernama ‘Punden Tingkir’ yang sudah dua tahun ini berjalan.
Berbagai aktifitas dan hasil kegiatan masyarakat yang terpotret ini menjadi value tersendiri sehingga menjadi latar keinginan masyarakat untuk mengadakan kegiatan Pasar Budaya. Dari cerita rakyat tentang kisah percintaan Dewi Sangir dan Wiro Sangir, masyarakat Krikilan mengambil tema ‘Sangiran Mantu’. Konsep Pernikahan ini nantinya akan menjadi kegiatan yang terangkai bersama dengan aktifitas pasar yang menjual pelbagai hasil identifikasi potensi desa Krikilan. Dengan membangun nuansa serba jadoel, Pasar Budaya akan membawa kembali pada nostalgia pasar jaman dulu. Aktifitas jual beli di pasar nanti diharapkan memberikan dampak secara ekonomi serta menjadi sarana promosi bagi pelaku pasar.
Tak hanya aktifitas pasar saja, di dalam pasar budaya nanti akan menampilkan beberapa pertunjukkan seni dari masyarakat antara lain; seni tari, pembacaan puisi, teater, dan gejog lesung. Workshop dan belajar permainan tradisional juga akan mengisi di pasar budaya, stujuannya adalah agar permainan tradisional kembali eksis dan tetap lestari.