PARIWISATA
Museum Manusia Purba Sangiran
Museum Manusia Purba Sangiran merupakan museum arkeologi yang terletak di Dusun Ngampon, Desa Krikilan. Museum ini berdekatan dengan area situs purbakala Sangiran yang merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Situs Sangiran berada di dalam kawasan Kubah Sangiran, di kaki Gunung Lawu (17 km dari Surakarta). Museum Sangiran beserta situs arkeologinya, selain menjadi objek wisata juga merupakan arena penelitian tentang kehidupan prasejarah terpenting dan terlengkap di Asia, bahkan dunia.
Di museum dan situs Sangiran dapat diperoleh informasi lengkap tentang pola kehidupan manusia purba di Jawa yang menyumbang perkembangan ilmu pengetahuan seperti Antropologi, Arkeologi, Geologi, Paleoanthropologi. Museum ini buka pada hari Selasa-Minggu (libur pada hari Senin) mulai pukul 08.00-17.00 WIB. Per bulan April 2015, retribusi tiket masuk museum ini sebesar Rp 5.000,00/orang untuk turis lokal dan Rp 10.000,00/orang untuk turis asing.
Menara Pandang
Menara Pandang, merupakan salah satu objek wisata yang terletak sekitar 2 km dari lokasi Museum Manusia Purba Sangiran. Letaknya berada di atas bukit, menjadikan Menara Pandang sebagai tempat terbaik untuk mengamati kawasan Kubah Sangiran secara keseluruhan. Atraksi wisata di kawasan ini adalah bangunan tinggi yang dapat digunakan bagi pengunjung untuk mengamati pemandangan kawasan Sangiran. Di bagian bawah bangunan terdapat ruangan yang digunakan khusus untuk pemutaran dokumentasi sejarah purbakala di Situs Sangiran. Ruangan tersebut dilengkapi dengan fasilitas seperti ruangan studio diorama pada umumnya, yaitu bangku penonton, pendingin ruangan, pengeras suara, dan toilet. Pada sisi barat bangunan Menara Pandang terdapat wisma yang berbentuk rumah Jawa tradisional, yang biasanya digunakan sebagai tempat menginap bagi tamu dan wisatawan.
Punden Tingkir
Taman Bunga Punden Tingkir merupakan tempat wisata baru yang berada di Dk. Sangiran, Ds. Krikilan, Kec. Kalijambe, Kab Sragen, Jawa Tengah. Lokasinya cukup mudah dijangkau. Hanya sekitar 10 kilometer dari Kota Solo, 30 kilometer dari Kota Sragen, atau 500 meter dari sebelah timur Museum Manusia Purba Sangiran.
Taman bunga yang berada di wisata religi Punden Tingkir belakangan ini menjadi viral karena banyak spot selfie yang instagramable, seperti perahu bambu, hamparan bunga Celosia berwarna-warni, dan kincir angin yang akan mempermanis hasil foto di taman bunga tersebut.
Awalnya tempat ini hanya dikunjungi peziarah karena terdapat petilasan Joko Tingkir, dan makam kuno pengikut Joko Tingkir. Jika ingin berziarah ke petilasan Joko Tingkir pengunjung harus mendaki 101 anak tangga untuk menuju makam tersebut. Sepanjang jalan menuju makam juga terdapat gazebo untuk sekedar beristirahat.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, yang diwakili oleh Suparmo, S.TP., M.Si bekerja sama dengan Forum Remaja Sangiran (FORSA). Berhasil merubah tempat yang dulunya hanya dikunjungi peziarah sekarang bisa dikunjungi semua kalangan karena banyaknya spot selfie yang kekinian. Nantinya tempat ini akan dilengkapi dengan wahana outbond dan flying fox serta akan ditambah tanaman bunga dan buah-buahan untuk lebih menarik wisatawan.
Sumber Air Pablengan
Konon, nama Pablengan diambil dari nama mata air asin yang oleh warga sekitar Sangiran biasa disebut dengan istilah bleng. Dulu bleng itu memang biasa dimanfaatkan warga sekitar sebagai bahan untuk membuat kerupuk gendar. Oleh karenanya, nama Pablengan itu dipakai untuk menyebut dukuh yang berada di dekat sumber air asin itu. Menurut warga toponim dusun pablengan berasal dari kata bleng yang berarti air asin. Jadi pablengan yang bermakna munculnya sumber air asin.
Fenomena asinnya air dari sumber pablengan ini dilaterbelakangi oleh 2 juta tahun yg lalu bahwa sangiran merupakan sebuah lautan dalam. Terjadinya pergeseran bumi dan letusan gunung berapi membuat hamparan laut berubah menjadi daratan. itu dibuktikan dengan ditemukan fosil binatang laut yang banyak ditemukan di lapisan tanah paling dasar. Munculnya air asin karena pergeseran lapisan tanah terdapat bagian air laut yang terjebak tidak ikut mengalir ketempat yang lebih rendah. Diprediksi juga sumber ini akan berhenti jika pasokan air laut yang terjebak di dalam tanah itu sudah habis.